(maritimedia.com) – JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk membereskan masalah waktu inap kontainer alias dwelling time.
Bahkan Kementerian Perhubungan telah menyiapkan tiga program kerja untuk menekan dwelling time hingga di kisaran dua hari bagi sejumlah pelabuhan besar di seluruh Indonesia.
Menhub Budi Karya menyatakan telah memanggil manajemen Pelindo 1, Pelindo 2, Pelindo 3 dan Pelindo 4 untuk mengevaluasi masalah dwelling time di beberapa pelabuhan besar di Indonesia.
“Jajaran Pelindo harus bekerja profesional, pro aktif, progresif dan tidak saling menyalahkan pihak yang lain, serta secara intensif berkoordinasi di bawah arahan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub,” kata Menhub Budi Karya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perhubungan, Sabtu.
Ini merupakan langkah pertama yang dilakukan pihak Kementerian Perhubungan dan Pelindo I-IV menyangkut masalah internal kepelabuhanan.
“Kami akan menghitung jumlah alat bongkar maupun kualifikasinya. Tim Kemenhub akan melakukan evaluasi, apakah alat bongkar muat memenuhi syarat dengan kapasitas yang cukup,” ujar Menhub Budi Karya.
Selanjutnya, langkah kedua, Menhub Budi Karya menuturkan pihaknya akan mengeluarkan Sk Dirjen Perhubungan Laut dalam waktu dekat.
Nantinya, Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan SK Dirjen Perhubungan Laut yang tidak hanya mengatur dwelling time di Tanjung Priok, sehingga penanganan dwelling time akan merata.
Dan terakhir, langkah ketiga yakni mengencarkan pelayanan satu atap.
Menhub Budi Karya akan mengusulkan ke Presiden untuk mengeluarkan peraturan (Perpres) pelayanan satu atap untuk di pelabuhan-pelabuhan seluruh Indonesia. Sehingga instansi di berbagai daerah bisa lebih baik.
“Saya bersama jajaran Kemenhub akan memimpin langsung monitoring atas pelaksanaan pembenahan dwelling time ini,” pungkas Menhub Budi Karya.