JAKARTA : PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II belum menentukan besaran kenaikan tarif jasa pelayanan peti kemas yang melalui pemeriksaan fisik atau behandle dari Jakarta International Container Terminal (JICT) dan TPK Koja di Pelabuhan Tanjung Priok.
Direktur Utama Pelindo II Richard Jose Lino mengatakan pihaknya masih melakukan pembahasan mengenai kenaikan tarif tersebut dengan pihak operator terminal.
“Namun, sebetulnya besarnya kenaikan tarif behandle itu lebih dipengaruhi oleh pembahasan yang dilakukan antara JICT, TPK Koja, dan pemilik barang. Pembahasan masih terus dilakukan” jelasnya siang ini.
Lino menuturkan kenaikan tarif behandle tidak bisa dihindarkan, karena sejak 2002 tarif tidak mengalami perubahan sementara harga jual barang-barang sekarang sudah naik.
Rencana kenaikan tarif behandle sudah digulirkan Pelindo II sejak akhir tahun lalu. Namun, Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengimbau agar kenaikan tarif ditunda hingga perekonomian benar-benar pulih.
Kalangan pelaku usaha yang tergabung dalam Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) dan Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) juga menolak rencana kenaikan tarif tersebut.
Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro telah mengatakan pihaknya telah melayangkan surat penolakan No. 09/12/2009 tertanggal 1 Desember 2009, yang ditujukan ke Dirut Pelindo II.
“Tidak ada alasan menaikkan tarif karena kegiatan behandle merupakan fasilitas yang harus disiapkan oleh operator pelabuhan,” kata Toto.(Bisnis.com)
